Minggu, 15 Maret 2015

Pembeli Kayu Gaharu Kelas Arab Khusus AB dan A

Pembeli Kayu Gaharu Kelas Arab Khusus AB dan A Kepada rekan-rekan  Suplier  Kayu Gaharu diseluruh Indonesia, Kami Sebagai pembeli kayu Gaharu siap melakukan kerjasama dengan sistem pembelian Tunai dari kayu Gaharu yang anda miliki.

Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.

Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. Kayu Gaharu Super Alam
2. Selanjutnya Kelas dibawahnya

Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0812 20 421 431  ( Tidak SMS).

N. Ramdani
Labsain Edu Media

Jln. Nagrog No. 11 A Ujungberung Bandung
Jawa Barat - Indonesia



-------------------------------------------------------------------------------------------































.Please Read this Inform
Pembeli Kayu Gaharu Kelas Arab Khusus AB dan A Muniz dan O’Guinn (2001) menyatakan bahwa anggota komunitas merek memiliki  tingkat  komitmen  yang  tinggi  atau  bahkan  ekstrim  terhadap komunitasnya. Disisi lain Amstrong dan Hagel (1996) berpendapat bahwa bisnis yang  memfasilitasi  pelanggannya  untuk  berinteraksi  dengan  pelanggan  lainnya dan perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan komersial dan sosial akan mencapai kesuksesan  dalam  mempromosikan  bisnisnya.  Maka  dari  itu  komunitas  merek dapat dijadikan strategi perusahaan untuk berubah dari hubungan tradisional (konsumen-merek) menjadi hubungan timbal balik (konsumen-merek-konsumen) (Muniz  dan  O’Guinn,  2001),  sehingga  dapat  membangun  loyalitas  pelanggan yang tinggi dan menghasilkan profit yang berkesinambungan.
Pembeli Kayu Gaharu Kelas Arab Khusus AB dan A Modernitas dan komersialisme telah merubah dunia, termasuk bentuk komunitas.   Munculnya   internet   memudahkan   komunitas   untuk   memperluas jaringan dan frekuensi interaksi melalui komunitas virtual. Komunitas virtual didefinisikan   oleh  Memmi  (2006)  sebagai  komunitas   yang  termediasi   oleh komputer. Menurut Carter (2002) dikutip pada Hersberger, et al (2007) hubungan dalam komunitas virtual bukanlah sesuatu yang unik lagi karena pengaruh internet yang secara cepat menjadi satu dengan kehidupan sehari-hari. Graham dan Hazzel (2004); Hersberger, et al (2007) menggaris bawahi peranan keanggotaan dalam komunitas  virtual  adalah  faktor  penting  yang  menentukan  tingkat  pengetahuan atas merek bagi anggotanya.
Pembeli Kayu Gaharu Kelas Arab Khusus AB dan A Memmi  (2006)  mengungkapkan  karakteristik  komunitas  sosial  berikut dapat dijadikan gambaran awal dalam mengenali komunitas virtual:
•    Partisipasi sering kali bersifat okasional, atau hanya sesekali kemunculan,
•    Partisipan sering kali anonim atau menggunakan nama samaran,
•    Kelompok yang besar, dengan ratusan atau ribuan partisipan,
•    Terdapat partisipan aktif dan pembaca pasif,
•    Keanggotaan sering kali bersifat temporer,
•    Group awareness yang rendah,
•    Struktur kelompok yang sangat fleksibel,
•    Kontribusi sering kali tidak ditujukan pada siapapun,
•    Banyak kontribusi yang tidak diperhatikan,
•    Terdapat sedikit hubungan personal, dan hubungan tersebut tidak stabil,
•    Gaya berdiskusi biasanya dingin atau tidak melibatkan emosional,
•    Interaksi bukan antar manusia, melainkan seputar objek, tujuan, atau tugas .
•    Interaksi berkontribusi terhadap terbentuknya workspace,
•    Kontribusi berorientasi pada tujuan tertentu.

Muniz  dan  O’Guinn   (2001)  menyatakan   tiga  manfaat   yang  didapat anggota  komunitas   merek,  termasuk   didalamnya   manfaat  komunitas   virtual merek, yaitu: (1) komunitas merek sebagai agensi pelanggan dan didukung oleh media internet, sehingga anggotanya memiliki kemudahan dalam menyuarakan pendapatnya  dan  lebih  diperhatikan;  (2)  komunitas  merek  berperan  sebagai sumber informasi baik bagi anggota komunitas maupun pelanggan; dan (3) komunitas merek sebagai interaksi kolektif sehingga memberikan anggotanya keuntungan sosial dan afektif.
Pembeli Kayu Gaharu Kelas Arab Khusus AB dan A Selain ketiga manfaat komunitas tersebut, Amstrong dan Hagel (1996) memaparkan empat jenis komunitas virtual yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, yaitu (1) communities of transaction, (2) community of interest, (3) community of fantasy, dan (4) community of relationship. Bagian ini hanya akan membahas mengenai community of interest. Community of interest atau interaksi pada topik spesifik, adalah komunitas dengan topik yang spesifik terlibat dalamkomunikasi interpersonal yang lebih dalam dibanding komunitas transaksi. Salah satu contoh dari community of interest adalah komunitas virtual merek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar