Jual Kayu Gaharu Super 2013 |
Jual Kayu Gaharu Super 2013 Kepada rekan-rekan Suplier Kayu Gaharu diseluruh Indonesia, Kami Sebagai pembeli kayu Gaharu siap melakukan kerjasama dengan sistem pembelian Tunai dari kayu Gaharu yang anda miliki.
Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.
Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. Kayu Gaharu Super Alam
2. Selanjutnya Kelas dibawahnya
Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0811 22 500 76 ( Tidak SMS).
Labsain Edu Media
Jln. Nagrog No. 11 A Ujungberung
Bandung
Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.
Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. Kayu Gaharu Super Alam
2. Selanjutnya Kelas dibawahnya
Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0811 22 500 76 ( Tidak SMS).
Labsain Edu Media
Jln. Nagrog No. 11 A Ujungberung
Bandung
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jual Kayu Gaharu Super 2013 Pengertian produksi menurut Magfuri adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran (Magfuri, 1987 : 72).
Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi (Ace Partadireja, 1987 : 21).
Pada masa sekarang pengetahuan tentang teori ekonomi produksi semakin dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas lainnya sejalan dengan perkembangan agrobisnis, maka pengetahuan serta pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen komoditas barang-barang pertanian.
2. Efisiensi Produsen Jual Kayu Gaharu Super 2013
Seorang produsen diharuskan untuk bekerja secara efisien agar keuntungan yang diperoleh kian menjadi besar. Tuntutan bekerja secara efisien ini tidak dapat dihindari dalam bisnis modern, apabila sering dijumpai bahwa biaya produksi dirasakan terus meningkat sementara nilai produksi dirasakan relatif lambat meningkatnya. Lambatnya peningkatan nilai produksi sering disebabkan oleh karena nilai tambah komoditas barang-barang pertanian yang relatif lambat berkembangnya (dibanding dengan komoditas hasil industri) dan daya beli masyarakat yang juga relatif masih rendah. Sebaliknya di negara-negara maju, dimana dengan nilai tambah komoditas pertanian agak relatif baik dan daya beli masyarakat yang juga tinggi, maka kebutuhan tentang prinsip-prinsip "efisiensi" menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan karena persaingan antara produsen menjadi tinggi untuk memperoleh peluang pasar.
Jual Kayu Gaharu Super 2013 Seringkali perbedaan antara produsen komoditas pertanian dengan produsen komoditas industri yang berbahan baku komoditas pertanian begitu mencolok, yang semestinya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Sebab produsen komoditas pertanian dan produsen industri yang berbahan baku komoditas pertanian perlu bekerja sama sedemikian rupa agar keduanya saling menguntungkan. Industri yang bahan bakunya dari bahan pertanian (agro industri) perlu kontinuitas supply bahan baku yang tepat waktu, baik dalam jumlah ataupun kualitas. Bila hal ini tidak dapat dipenuhi maka agak sulit agro industri tersebut dapat berkembang dengan baik. Jual Kayu Gaharu Super 2013 Oleh karena itulah diperlukan kerjasama yang baik antara produsen barang-barang atau komoditas pertanian dan agro industri.
Dalam melakukan usaha pertanian, seorang pengusaha akan selalu bekerja bagaimana ia mengalokasikan sarana produksi (input) yang ia miliki seefisien mungkin untuk dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam ilmu ekonomi cara berfikir demikian sering disebut pendekatan dengan memaksimalkan keuntungan atau profit maximization. Di lain pihak manakala pengusaha diharapkan pada keterbatasan biaya dalam melaksanakan usaha taninya, maka mereka dengan kendala biaya usaha yang ia miliki yang jumlahnya terbatas suatu tindakan yang dapat dilakukan adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya produksi produksi sekecil-kecilnya, pendekatan seperti ini dikenal dengan istilah meminimumkan biaya atau cost minimization.
Prinsip kedua pendekatan tersebut adalah sama saja yaitu bagaimana memaksimalkan keuntungan yang diterima seorang produsen atau seorang pengusaha perkebunan dengan cara mengalokasikan penggunaan sumber daya yang seefisien mungkin untuk memahami kedua pendekatan di atas, kita diharapkan dapat memahami pula konsep hubungan antar input dan output. hubungan fisik antara input dan output ini disebut dengan fungsi produksi.
3. Fungsi Produksi Jual Kayu Gaharu Super 2013
Menurut Soedarsono yang dimaksud fungsi produksi itu adalah hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi dengan hasil produksi (Soedarsono, 1982 : 21)
Perilaku produksi bisa diuraikan dengan menggunakan salah satu diantaranya sangat berhubungan dan dapat pula dikatakan saling melengkapi. Jual Kayu Gaharu Super 2013 Pertama ialah konsep kurva produk, yang dinyatakan dalam bentuk total, rata-rata, marginal, dan yang kedua ialah konsep analisis isoquant, yang dimaksud dengan kurva produk ialah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi dua macam masukan atau lebih yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah hasil produksi.
a. Fungsi Produksi
Konsep fungsi produksi dapat digunakan untuk mengungkapkan hubungan fisik antara masukan (input) dengan keluaran (output) untuk suatu macam produk, fungsi produk menunjukkan output atau jumlah hasil produksi maksimum yang dapat dihasilkan per satuan waktu dengan menggunakan berbagai kombinasi sumber-sumber daya yang dipakai dalam berproduksi.
Fungsi produksi secara matematis dapat diungkapkan sebagai bentuk : (Sudiono Rekso Prayitno, 2000 : 228)
Q = f (F1, F2 , …. Fn) ………………. (1)
Keterangan :
Q = Kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan per satuan waktu, ini biasanya disebut juga produk (TP)
F = Faktor produksi, yang kita sebut juga sumber daya atau resource pada fungsi produksi ; F1 ialah jumlah satuan faktor produksi jenis ke-1 yang dipakai per satuan waktu dalam produksi, F2 ialah jumlah satuan faktor produksi jenis ke-2 yang dipakai dalam produksi dan seterusnya sampai dengan yang terakhir yaitu yang ke-n.
Misalnya, fungsi produksi untuk hasil produksi teh, dapat ditulis :
Q = f (F1, F2, F3, F4, F5) …………………… (2)
Keterangan :
Q = Jumlah hasil produsi teh (dinyatakan misalnya dalam ton per tahun)
F1 = Luas lahan ditanami teh (misalnya dalam Ha)
F2 = Jumlah pupuk yang digunakan dalam proses produksi per tahun (misalnya dalam rupiah) per tahun.
F3 = Jumlah air yang digunakan untuk menyiram tanaman teh (misalnya dinyatakan dalam liter) per tahun.
F4 = Jumlah bibit teh yang ditanam (misalnya dalam ikat) per tahun
F5 = Jumlah tenaga kerja yang dipakai (misalnya dinyatakan dalam jumlah jam kerja) per tahun
Apabila dalam contoh di atas salah satu diantara kelima faktor produksi jumlah penggunaannya diubah-ubah, sedangkan keempat faktor produksi lainnya penggunaannya per tahun tetap, maka hasil produksi yang jumlah pemakaiannya dapat diubah disebut sebagai faktor produksi variabel atau "Variable Factors of Production". Akan tetapi dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat dirubah jumlah pemakaiannya. Dengan kata lain, dalam jangka panjang semua sumber daya merupakan "variable factors".
Apabila fungsi produksi teh yang diungkapkan oleh persamaan (2) kita asumsikan bahwa hanya F5 saja yang merupakan faktor produksi variabel sedangkan keempat faktor produksi tetap, maka persamaan (2) dapat kita tulis kembali.
Q = f (F1, F2, F3, F4, F5)………………….. (3)
Dimana tanda bar menunjukkan bahwa fungsi produksi yang ditandai merupakan faktor produksi tetap.
Selanjutnya fungsi produksi yang diungkapkan melalui persamaan (3) dapat diungkapkan secara lebih sederhana sebagai berikut :
Q = f (F5) …………………………………… (4)
Mengingat bahwa F5 menunjukkan sumber daya manusia atau faktor tenaga kerja (labor input), maka fungsi yang sama dapat pula kita tulis sebagai berikut :
Q = (f (Li) . …………………………………… (5)
Keterangan :
Li = Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi.
Fungsi produksi dalam persamaan (3), (4) dan (5) disebut fungsi produksi dengan faktor produksi variabel tunggal. Dengan faktor produksi variabel berupa tenaga kerja berarti bahwa dengan berubahnya jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi akan mengakibatkan berubahnya jumlah output per satuan waktu. Hubungan antara hasil produksi denggan jumlah masukan variabel disebut kurva produk atau fungsi produksi atau tabel produksi. Jual Kayu Gaharu Super 2013 Seperti halnya dengan permintaan dan penawaran, kurva produk dapat pula diungkapkan denngan tiga kemungkinan bentuk, yaitu dalam bentuk rata-rata disebut produk rata-rata atau average products curve, dalam bentuk marginal kita sebut kurva produk marginal atau marginal product curve (Sudiono Rekso Prayitno, 2000 : 229).
Telah dinyatakan sebelum ini bahwa fungsi produksi menunjukkan sifat perkaitan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi, selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumusan sebagai berikut :
Q = (K, L, R, T) Jual Kayu Gaharu Super 2013
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawan, R adalah kekayaan alam, R adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksikan barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Apakah makna daari persamaan di atas ? persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematika yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat teknis yang digunakan.
Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Tetapu disamping itu untuk satu tingkat produksi tertentu juga dapat digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Sebagai contoh untuk memproduksi sejumlah hasil pekebunan tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bibit unggul dan teknik bercocok tanam modern digunakan. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut (Sadono Sukirno, 2001 : 194).
b. Fungsi produksi Cobb Douglas Jual Kayu Gaharu Super 2013
Fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel satu disebut, variabel dependen (Y) dan variabel yang lain disebut variabel independen (X), penyelesaian hubungan antara Y dan X biasanya dengan cara referensi dimana variasi Y akan dipengaruhi varian X. Dengan demikian kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku pada penyelesaiain fungsi Cobb Douglas dapat ditulis persamaan :
Y = aX1b1. X2b2. … Xnbn e
Bila fungsi Cobb Douglas tersebut dinyatakan oleh hubungan Y dan X maka :
Y = f (X1, X2, X3 …Xn)
Keterangan :
Y = Variabel independen
X = Variabel dependen
a, b = Besaran yang diduga
e = Logaritma natural, e = 2,718
Untuk mempermudah pendugaan persamaan, maka persamaan tersebut diubah menjadi bentuk linier berganda sebagai berikut :
Ln Y = a + b1LnX1 + b2LnX2 + b3LnX3 + b4LnX4 + b5LnX5 + e
Fungsi produksi Cobb Douglas merupakan fungsi produksi yang sering dipakai dalam penelitian. Hal ini disebabkan karena fungsi ini mempunyai beberapa kelebihan, dimana kelebihan-kelebihan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Fungsi produksi Cobb Douglas merupakan fungsi produksi yang relatif mudah dibandingkan dengan fungsi produksi yang lain. Hal ini disebabkan karena fungsi produksi Cobb Douglas mudah dirubah menjadi bentuk produksi linier
2) Fungsi produksi Cobb Douglas dapat mengetahui beberapa aspek produksi seperti produksi marginal (marginal product), produksi rata-rata (average product), tingkat kemampuan berfungsi untuk mensubstitusikan (marginal rate of subtitusi), dan intensitas penggunaan fungsi produksi (efficiency of production) secara mudah dengan jalan modifikasi matematika
3) Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan menghasilkan regresi yang sekaligus akan menunjukkan besarnya elastisitas
Besarnya elastisitas tersebut akan menunjukkan tingkat besarnya return to scale, dengan persamaan matematis sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
Dan besarnya b adalah elastisitas, maka jumlah dari elastisitas merupakan return to scale.
Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki Cobb Douglas, maka kelemahan fungsi Douglas adalah spesifikasi variabel yang keliru, kesalahan pengukuran variabel, bias terhadap manajemen, multikolinieritas data dan asumsi.
c. Hubungan TPP, MPP, dan APP Jual Kayu Gaharu Super 2013
Asumsi dasar mengenai sifat fungsi produksi adalah berlakunya hukum the Law of Diminishing Return. Hukum ini menyatakan bahwa jika semua input adalah konstan, sedangkan sebuah input dapat berubah-ubah, maka setelah melampaui sebagian titik tertentu tambahan output yang dihasilkan dan setiap unit tambahan variabel akan turun. Atau juga dapat dikatakan bila suatu macam input ditambah tadi mula-mulai naik, tetapi kemudian terus menurun bila inout tersebut terus ditambah. Pada hubungan antara faktor produksi seperti di atas ada beberapa pengertian antara lain : (Soekartawi, 1994 : 160 )
1) Marginal Physical Product (MPP)
Marginal Physical Product (MPP) yaitu tambahan output yang dihasilkan dari penambahan satu unit input variabel.
MPP = Q
X
Oleh sebab itu disebut the Law of Diminishing Return Physical Product.
2) Kurva Total Physical Produtc (TPP)
Kurva Total Physical Produtc (TPP) yaitu kurva yang menunjukkan fungsi produksi pada berbagai tingkat penggunaan variabel (input-input lain dianggap tetap).
TPP = f (X)
3) Kurva Average Physical Product (APP) Jual Kayu Gaharu Super 2013
Kurva Average Physical Product (APP) yaitu kurva yang menunjukkan hasil rata-rata perunit input variabel pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.
Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi (Ace Partadireja, 1987 : 21).
Pada masa sekarang pengetahuan tentang teori ekonomi produksi semakin dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas lainnya sejalan dengan perkembangan agrobisnis, maka pengetahuan serta pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen komoditas barang-barang pertanian.
2. Efisiensi Produsen Jual Kayu Gaharu Super 2013
Seorang produsen diharuskan untuk bekerja secara efisien agar keuntungan yang diperoleh kian menjadi besar. Tuntutan bekerja secara efisien ini tidak dapat dihindari dalam bisnis modern, apabila sering dijumpai bahwa biaya produksi dirasakan terus meningkat sementara nilai produksi dirasakan relatif lambat meningkatnya. Lambatnya peningkatan nilai produksi sering disebabkan oleh karena nilai tambah komoditas barang-barang pertanian yang relatif lambat berkembangnya (dibanding dengan komoditas hasil industri) dan daya beli masyarakat yang juga relatif masih rendah. Sebaliknya di negara-negara maju, dimana dengan nilai tambah komoditas pertanian agak relatif baik dan daya beli masyarakat yang juga tinggi, maka kebutuhan tentang prinsip-prinsip "efisiensi" menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan karena persaingan antara produsen menjadi tinggi untuk memperoleh peluang pasar.
Jual Kayu Gaharu Super 2013 Seringkali perbedaan antara produsen komoditas pertanian dengan produsen komoditas industri yang berbahan baku komoditas pertanian begitu mencolok, yang semestinya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Sebab produsen komoditas pertanian dan produsen industri yang berbahan baku komoditas pertanian perlu bekerja sama sedemikian rupa agar keduanya saling menguntungkan. Industri yang bahan bakunya dari bahan pertanian (agro industri) perlu kontinuitas supply bahan baku yang tepat waktu, baik dalam jumlah ataupun kualitas. Bila hal ini tidak dapat dipenuhi maka agak sulit agro industri tersebut dapat berkembang dengan baik. Jual Kayu Gaharu Super 2013 Oleh karena itulah diperlukan kerjasama yang baik antara produsen barang-barang atau komoditas pertanian dan agro industri.
Dalam melakukan usaha pertanian, seorang pengusaha akan selalu bekerja bagaimana ia mengalokasikan sarana produksi (input) yang ia miliki seefisien mungkin untuk dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam ilmu ekonomi cara berfikir demikian sering disebut pendekatan dengan memaksimalkan keuntungan atau profit maximization. Di lain pihak manakala pengusaha diharapkan pada keterbatasan biaya dalam melaksanakan usaha taninya, maka mereka dengan kendala biaya usaha yang ia miliki yang jumlahnya terbatas suatu tindakan yang dapat dilakukan adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya produksi produksi sekecil-kecilnya, pendekatan seperti ini dikenal dengan istilah meminimumkan biaya atau cost minimization.
Prinsip kedua pendekatan tersebut adalah sama saja yaitu bagaimana memaksimalkan keuntungan yang diterima seorang produsen atau seorang pengusaha perkebunan dengan cara mengalokasikan penggunaan sumber daya yang seefisien mungkin untuk memahami kedua pendekatan di atas, kita diharapkan dapat memahami pula konsep hubungan antar input dan output. hubungan fisik antara input dan output ini disebut dengan fungsi produksi.
3. Fungsi Produksi Jual Kayu Gaharu Super 2013
Menurut Soedarsono yang dimaksud fungsi produksi itu adalah hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi dengan hasil produksi (Soedarsono, 1982 : 21)
Perilaku produksi bisa diuraikan dengan menggunakan salah satu diantaranya sangat berhubungan dan dapat pula dikatakan saling melengkapi. Jual Kayu Gaharu Super 2013 Pertama ialah konsep kurva produk, yang dinyatakan dalam bentuk total, rata-rata, marginal, dan yang kedua ialah konsep analisis isoquant, yang dimaksud dengan kurva produk ialah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi dua macam masukan atau lebih yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah hasil produksi.
a. Fungsi Produksi
Konsep fungsi produksi dapat digunakan untuk mengungkapkan hubungan fisik antara masukan (input) dengan keluaran (output) untuk suatu macam produk, fungsi produk menunjukkan output atau jumlah hasil produksi maksimum yang dapat dihasilkan per satuan waktu dengan menggunakan berbagai kombinasi sumber-sumber daya yang dipakai dalam berproduksi.
Fungsi produksi secara matematis dapat diungkapkan sebagai bentuk : (Sudiono Rekso Prayitno, 2000 : 228)
Q = f (F1, F2 , …. Fn) ………………. (1)
Keterangan :
Q = Kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan per satuan waktu, ini biasanya disebut juga produk (TP)
F = Faktor produksi, yang kita sebut juga sumber daya atau resource pada fungsi produksi ; F1 ialah jumlah satuan faktor produksi jenis ke-1 yang dipakai per satuan waktu dalam produksi, F2 ialah jumlah satuan faktor produksi jenis ke-2 yang dipakai dalam produksi dan seterusnya sampai dengan yang terakhir yaitu yang ke-n.
Misalnya, fungsi produksi untuk hasil produksi teh, dapat ditulis :
Q = f (F1, F2, F3, F4, F5) …………………… (2)
Keterangan :
Q = Jumlah hasil produsi teh (dinyatakan misalnya dalam ton per tahun)
F1 = Luas lahan ditanami teh (misalnya dalam Ha)
F2 = Jumlah pupuk yang digunakan dalam proses produksi per tahun (misalnya dalam rupiah) per tahun.
F3 = Jumlah air yang digunakan untuk menyiram tanaman teh (misalnya dinyatakan dalam liter) per tahun.
F4 = Jumlah bibit teh yang ditanam (misalnya dalam ikat) per tahun
F5 = Jumlah tenaga kerja yang dipakai (misalnya dinyatakan dalam jumlah jam kerja) per tahun
Apabila dalam contoh di atas salah satu diantara kelima faktor produksi jumlah penggunaannya diubah-ubah, sedangkan keempat faktor produksi lainnya penggunaannya per tahun tetap, maka hasil produksi yang jumlah pemakaiannya dapat diubah disebut sebagai faktor produksi variabel atau "Variable Factors of Production". Akan tetapi dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat dirubah jumlah pemakaiannya. Dengan kata lain, dalam jangka panjang semua sumber daya merupakan "variable factors".
Apabila fungsi produksi teh yang diungkapkan oleh persamaan (2) kita asumsikan bahwa hanya F5 saja yang merupakan faktor produksi variabel sedangkan keempat faktor produksi tetap, maka persamaan (2) dapat kita tulis kembali.
Q = f (F1, F2, F3, F4, F5)………………….. (3)
Dimana tanda bar menunjukkan bahwa fungsi produksi yang ditandai merupakan faktor produksi tetap.
Selanjutnya fungsi produksi yang diungkapkan melalui persamaan (3) dapat diungkapkan secara lebih sederhana sebagai berikut :
Q = f (F5) …………………………………… (4)
Mengingat bahwa F5 menunjukkan sumber daya manusia atau faktor tenaga kerja (labor input), maka fungsi yang sama dapat pula kita tulis sebagai berikut :
Q = (f (Li) . …………………………………… (5)
Keterangan :
Li = Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi.
Fungsi produksi dalam persamaan (3), (4) dan (5) disebut fungsi produksi dengan faktor produksi variabel tunggal. Dengan faktor produksi variabel berupa tenaga kerja berarti bahwa dengan berubahnya jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi akan mengakibatkan berubahnya jumlah output per satuan waktu. Hubungan antara hasil produksi denggan jumlah masukan variabel disebut kurva produk atau fungsi produksi atau tabel produksi. Jual Kayu Gaharu Super 2013 Seperti halnya dengan permintaan dan penawaran, kurva produk dapat pula diungkapkan denngan tiga kemungkinan bentuk, yaitu dalam bentuk rata-rata disebut produk rata-rata atau average products curve, dalam bentuk marginal kita sebut kurva produk marginal atau marginal product curve (Sudiono Rekso Prayitno, 2000 : 229).
Telah dinyatakan sebelum ini bahwa fungsi produksi menunjukkan sifat perkaitan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi, selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumusan sebagai berikut :
Q = (K, L, R, T) Jual Kayu Gaharu Super 2013
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawan, R adalah kekayaan alam, R adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksikan barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Apakah makna daari persamaan di atas ? persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematika yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat teknis yang digunakan.
Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Tetapu disamping itu untuk satu tingkat produksi tertentu juga dapat digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Sebagai contoh untuk memproduksi sejumlah hasil pekebunan tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bibit unggul dan teknik bercocok tanam modern digunakan. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut (Sadono Sukirno, 2001 : 194).
b. Fungsi produksi Cobb Douglas Jual Kayu Gaharu Super 2013
Fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel satu disebut, variabel dependen (Y) dan variabel yang lain disebut variabel independen (X), penyelesaian hubungan antara Y dan X biasanya dengan cara referensi dimana variasi Y akan dipengaruhi varian X. Dengan demikian kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku pada penyelesaiain fungsi Cobb Douglas dapat ditulis persamaan :
Y = aX1b1. X2b2. … Xnbn e
Bila fungsi Cobb Douglas tersebut dinyatakan oleh hubungan Y dan X maka :
Y = f (X1, X2, X3 …Xn)
Keterangan :
Y = Variabel independen
X = Variabel dependen
a, b = Besaran yang diduga
e = Logaritma natural, e = 2,718
Untuk mempermudah pendugaan persamaan, maka persamaan tersebut diubah menjadi bentuk linier berganda sebagai berikut :
Ln Y = a + b1LnX1 + b2LnX2 + b3LnX3 + b4LnX4 + b5LnX5 + e
Fungsi produksi Cobb Douglas merupakan fungsi produksi yang sering dipakai dalam penelitian. Hal ini disebabkan karena fungsi ini mempunyai beberapa kelebihan, dimana kelebihan-kelebihan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Fungsi produksi Cobb Douglas merupakan fungsi produksi yang relatif mudah dibandingkan dengan fungsi produksi yang lain. Hal ini disebabkan karena fungsi produksi Cobb Douglas mudah dirubah menjadi bentuk produksi linier
2) Fungsi produksi Cobb Douglas dapat mengetahui beberapa aspek produksi seperti produksi marginal (marginal product), produksi rata-rata (average product), tingkat kemampuan berfungsi untuk mensubstitusikan (marginal rate of subtitusi), dan intensitas penggunaan fungsi produksi (efficiency of production) secara mudah dengan jalan modifikasi matematika
3) Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan menghasilkan regresi yang sekaligus akan menunjukkan besarnya elastisitas
Besarnya elastisitas tersebut akan menunjukkan tingkat besarnya return to scale, dengan persamaan matematis sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
Dan besarnya b adalah elastisitas, maka jumlah dari elastisitas merupakan return to scale.
Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki Cobb Douglas, maka kelemahan fungsi Douglas adalah spesifikasi variabel yang keliru, kesalahan pengukuran variabel, bias terhadap manajemen, multikolinieritas data dan asumsi.
c. Hubungan TPP, MPP, dan APP Jual Kayu Gaharu Super 2013
Asumsi dasar mengenai sifat fungsi produksi adalah berlakunya hukum the Law of Diminishing Return. Hukum ini menyatakan bahwa jika semua input adalah konstan, sedangkan sebuah input dapat berubah-ubah, maka setelah melampaui sebagian titik tertentu tambahan output yang dihasilkan dan setiap unit tambahan variabel akan turun. Atau juga dapat dikatakan bila suatu macam input ditambah tadi mula-mulai naik, tetapi kemudian terus menurun bila inout tersebut terus ditambah. Pada hubungan antara faktor produksi seperti di atas ada beberapa pengertian antara lain : (Soekartawi, 1994 : 160 )
1) Marginal Physical Product (MPP)
Marginal Physical Product (MPP) yaitu tambahan output yang dihasilkan dari penambahan satu unit input variabel.
MPP = Q
X
Oleh sebab itu disebut the Law of Diminishing Return Physical Product.
2) Kurva Total Physical Produtc (TPP)
Kurva Total Physical Produtc (TPP) yaitu kurva yang menunjukkan fungsi produksi pada berbagai tingkat penggunaan variabel (input-input lain dianggap tetap).
TPP = f (X)
3) Kurva Average Physical Product (APP) Jual Kayu Gaharu Super 2013
Kurva Average Physical Product (APP) yaitu kurva yang menunjukkan hasil rata-rata perunit input variabel pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar