Kamis, 18 September 2014

Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir

Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir
Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir Kepada rekan-rekan  Suplier  Kayu Gaharu diseluruh Indonesia, Kami Sebagai pembeli kayu Gaharu siap melakukan kerjasama dengan sistem pembelian Tunai dari kayu Gaharu yang anda miliki.

Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.

Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. Kayu Gaharu Super Alam
2. Selanjutnya Kelas dibawahnya

Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0812 20 421 431  ( Tidak SMS).

N. Ramdani
Labsain Edu Media

Jln. Nagrog No. 11 A Ujungberung Bandung
Jawa Barat - Indonesia




-------------------------------------------------------------------------------------------































.Please Read this Inform
Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari sumber – sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain – lain (Dandawijaya.2003). Secara matematis rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut :
Modal Sendiri
CAR = x 100%
ATMR

Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir Dengan kata lain CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang dilibatkan guna untuk kegiatan operasi bank. 3.1.2.3 NIM (Net Interest Margin) Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini, maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :
Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir Pendapatan bunga bersihNIM = x  BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Biaya operasional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Beban operasional BOPO = x 100 % Pendapatan operasional Rasio ini menggambarkan perbandingan antara biaya operasional yang ditanggung bank apabila dibandingkan dengan pendapatan operasional yang mampu dihasilkan. Rasio ini diharapkan kecil karena biaya yang terjadi diharapkan dapat tertutupi dengan pendapatan operasional yang dihasilkan pihak bank. Semakin kecil angka rasio BOPO, maka semakin baik kondisi bank tersebut.
3.1.2.5 LDR (Loan to Deposit Ratio)
Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang mengukur kemampuan jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri digunakan. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110% (Kasmir, 2002). Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jumlah kreditLDR= x 100%
DPK
Jual Gaharu Lingkar Obat Nyamuk atau Gaharu Ulir NPL (Net Performing Loan) NPL merupakan proxy dari risiko kredit, yang menunjukan perbandingan antara kredit bermasalah terhadap kredit yang disalurkan (outstanding Credit). Credit risk adalah resiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat. Pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur sering disebut dengan kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Risiko kredit ini dapat terjadi akibat kegagalan dan ketidakmampuan nasabah dalam mengembalikan sejumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus (Siamat, 1993):
NPL=  Kredit dalam kualitas kurang lancar, diragukan, & macet x 100%
Jumlah kredit yang diberikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar