Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta |
Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Kepada rekan-rekan Suplier Kayu Gaharu diseluruh Indonesia, Kami Sebagai pembeli kayu Gaharu siap melakukan kerjasama dengan sistem pembelian Tunai dari kayu Gaharu yang anda miliki.
Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.
Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. Kayu Gaharu Super Alam
2. Selanjutnya Kelas dibawahnya
Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0811 22 500 76 ( Tidak SMS).
Labsain Edu Media
Jln. Nagrog No. 11 A Ujungberung Bandung
Jawa Barat - Indonesia
Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.
Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. Kayu Gaharu Super Alam
2. Selanjutnya Kelas dibawahnya
Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0811 22 500 76 ( Tidak SMS).
Labsain Edu Media
Jln. Nagrog No. 11 A Ujungberung Bandung
Jawa Barat - Indonesia
---------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Leverage operasi (Operating leverage) berkenaan dengan “hubungan antara hasil penjualan dengan tingkat pendapatan sebelum pembayaran bunga dan pajak”. (the firm’s sales revenue to its earning before interest and taxes), sedangkan leverage keuangan (financial leverage) berkenaan dengan pendapatan yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (earning before interest & taxes and the earning available for common stockholders) atau sampai dengan pendapatan per lembar saham (Earning Per Share, EPS).
2.2.3 Analisa Breakeven Point Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta
Sebelum membahas leverage operasi (operating leverage) sebaiknya kita memahami konsep-konsep dalam analisa breakeven point, karena konsep ini merupakan kerangka dasar dalam menjelaskan aspek-aspek pokok dalam analisa leverage operasi. Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Analisa breakeven point juga sering disebut dengan istilah “cost-volume-profit analysis”. Analisa ini penting bagi perusahaan karena akan 1). Memungkinkan perusahaan untuk menentukan tingkat operasi yang harus dilakukan agar semua operating cost dapat tertutup, dan 2). Untuk mengevaluasi tingkat-tingkat penjualan tertentu dalam hubungannya dengan tingkat keuntungan. Untuk dapat mengadakan analisa breakeven ini, maka terlebih dahulu diadakan pembagian biaya sesuai dengan sifat-sifatnya, Dari tabel 2.1 di atas jelas bahwa untuk menghitung earning before interest and taxes (EBIT) terlebih dahulu jumlah penghasilan dari penjualan dikurangi dengan cost of goods sold dan operating expenses. Secara singkat bentuknya adalah tergambar dalam tabel 2.2. di bawah ini:
Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Cost of goods sold dan operating expenses terdiri dari unsur-unsur biaya yang sifatnya tetap dan variabel (fixed and variable cost). Dalam hal-hal tertentu, ada biaya-biaya yang sifatnya merupakan kombinasi dari biaya tetap dan biaya variablel, yaitu biaya “semi variable cost”. Biaya-biaya tersebut adalah sebagai berikut:
a. Biaya tetap Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa biaya tetap berhubungan dengan wakru (function of time) dan tidak berhubungan dengan tingkat penjualan. Biaya tetap adalah biaya yang secara keseluruhan tidak berubah, meskipun unit yang dihasilkan mengalami perubahan. Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Pembayarannya didasarkan pada periode akuntansi tertentu dan besarnya adalah sama, misalnya sewa gedung, penghapusan aktiva tetap, gaji para pimpinan, penyusutan, asuransi, dan lain-lain. Sampai dengan range (jumlah) output tertentu biaya ini secara total tidak berubah. Tentu saja tidak berubahnya biaya tersebut adalah terbatas dalam suatu kisar (range) tertentu. Di luar kapasitas produksi tersebut, biaya tetap bisa berubah. Jika digambarkan maka biaya tetap akan tampak sebagai berikut:
a. Biaya tetap Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa biaya tetap berhubungan dengan wakru (function of time) dan tidak berhubungan dengan tingkat penjualan. Biaya tetap adalah biaya yang secara keseluruhan tidak berubah, meskipun unit yang dihasilkan mengalami perubahan. Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Pembayarannya didasarkan pada periode akuntansi tertentu dan besarnya adalah sama, misalnya sewa gedung, penghapusan aktiva tetap, gaji para pimpinan, penyusutan, asuransi, dan lain-lain. Sampai dengan range (jumlah) output tertentu biaya ini secara total tidak berubah. Tentu saja tidak berubahnya biaya tersebut adalah terbatas dalam suatu kisar (range) tertentu. Di luar kapasitas produksi tersebut, biaya tetap bisa berubah. Jika digambarkan maka biaya tetap akan tampak sebagai berikut:
Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah (jumlah totalnya) sesuai dengan perubahan kapasitas produiksi (unit yang dihasilkan). Biaya ini berhubungan langsung dengan tingkat produksi atau penjualan karena besarnya ditentukan oleh berapa besar volume produksi atau penjualan yang dilakukan. Contohnya adalah biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja jika buruh / pekerja dibayar berdasarkan unit yang dihasilkan (biaya tenaga kerja langsung), dan lain-lain. Perubahan biaya ini bisa proporsional dengan unit yang dihasilkan, bisa juga tidak. Apabila proporsional, jika digambarkan maka garis biaya variabel ini akan meningkat dengan membentuk garis lurus. Pembeli Kayu Gaharu di Jakarta Sebaliknya kalau tidak proporsional maka peningkatannya bisa meningkat dengan tingkat yang makin besar, atau meningkat dengan tingkat yang semakin kecil. Jika digambarkan, maka berbagai pola biaya variabel tersebut akan tampak sebagai berikut: Lihat juga pembeli gaharu 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar