Kamis, 14 Agustus 2014

Jual Beli Gaharu di Palu Sulawesi tengah

Jual Beli Gaharu di Palu Sulawesi tengah
Jual Beli Gaharu di Palu Sulawesi tengah Kepada rekan-rekan  Suplier  Kayu Gaharu diseluruh Indonesia, Kami Sebagai pembeli kayu Gaharu siap melakukan kerjasama dengan sistem pembelian Tunai dari kayu Gaharu yang anda miliki.

Jika anda memiliki kayu gaharu dari alam jangan sungkan untuk mengontak kami. Kami akan memberikan informasi yang anda butuhkan. Semoga dengan adanya blog ini para petani tidak kesulitan untuk menjual kayu gaharu milikinya dengan harga yang pantas dan sesuai dengan harga pasar.

Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. Kayu Gaharu Super Alam
2. Selanjutnya Kelas dibawahnya

Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0812 20 421 431  ( Tidak SMS).

N. Ramdani
Labsain Edu Media

Jln. Nagrog No. 11 A Ujungberung Bandung
Jawa Barat - Indonesia



-------------------------------------------------------------------------------------------






























.Please Read this Inform
Analisis laporan keuangan yang dikemukakan oleh Van Horne (1994), mengatakan bahwa analisis laporan keuangan yang berbeda tergantung dari kepentigan atau tujuan analisa yang selalu melibatkan penggunaan berbagai laporan keuangan terutama neraca dan laporan laba rugi. Neraca berisikan ringkasan aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada titik waktu tertentu, sedangkan laporan laba atu rugi berisikan ringkasan pendapatan dan bunga perusahaan selama periode waktu tertentu. Pada mulanya kondisi suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Baik hanya untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. Profit suatu perusahaan dapat dilihat melalui jumlah laba perusahaan tersebut dan dikaitkan dengan aktiva yang digunakan dalam bisnis. Setiap perusahaan yang go public di BEI harus melaporkan kegiatan keuangannya. Menurut Sofyan (2007) laporan keuangan adalah menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu, sedangkan menurut Martono dan Agus (2007) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. 
Analisis rasio dalam banyak hal mampu memberikan indikator dan gejala-gejala yang muncul di sekitar kondisi yang melingkupinya. Melalui analisis
terhadap laporan keuangan, akan dapat diketahui posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang bersangkutan, dimana dari hasil analisis laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Menurut Abdul Halim (2007) terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan tetapi analisis rasio merupakan hal yang sangat umum digunakan, yang menghubungkan dua data keuangan (neraca atau laporan laba rugi), baik secara individu atau kombinasi dari keduanya, dengan cara membagi satu data dengan yang lainnya.
Abdul Halim (2007) mengemukakan jenis-jenis rasio keuangan utama yang umumnya digunakan untuk melakukan analisis adalah sebagai berikut:
    1. Rasio untuk mengukur kinerja manajemen
    2. Rasio untuk mrngukur efisiensi operasi manajemen
    3. Rasio untuk mengukur kebijakan keuangan perusahaan

Menurut Martono dan Agus (2007) analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan:
    1. Perbandingan internal (internal Comparison), yaitu membandingkan rasio pada saat ini dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan datang dalam perusahaan yang sama.
    2. Perbandingan eksternal (external comparison) dan sumber-sumber rasio industri, yaitu membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama.

Secara garis besar menurut Martono dan Agus (2007) ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:
    1. Rasio Likuiditas (likuidity ratio), yaitu rasio yang menunjukkan hubungna antara kas perusahaan dan aktiva lancer lainnya dengan hutang lancar.
    2. Rasio aktivitas (activity ratio) atau dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset-assetnya.
    3. Rasio leverage financial (financial leverage ratio), yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang (pinjaman).
    4. Rasio keuntungan (profitability ratio) atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.

Arti penting kinerja keuangan seperti yang dikemukakan oleh Brigham dan Weston (1995) dibawah ini:
    1. Alat skrining awal dalam pemilihan investasi.
    2. Alat perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan perusahaan.
    3. Alat diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional atau masalah-masalah lainnya.
    4. Alat untuk menilai manajemen perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar