Rabu, 12 September 2012

Pembeli Kayu Gaharu

Kepada rekan-rekan  Suplier  Kayu Gaharu diseluruh Indonesia, Kami Sebagai pembeli kayu Gaharu siap melakukan kerjasama dengan sistem pembelian Tunai dari kayu Gaharu yang anda miliki.

Untuk Tahap Pertama, prioritas kami adalah membeli :
1. kayu Gaharu Super Alam
2. selanjutnya Kelas dibawahnya

Untuk Lebih jelas silahkan Hubungi di 0811 22 500 76 ( Tidak SMS).
Maaf saya lampirkan sebuah artikel yang saya ambil dari sebuah blog, sumbernya ada saya cantumkan. Tujuannya supaya menginspirasi anda saja.


*********************************************************************************
*********************************************************************************




 

Pembeli kayu gaharu 
Pembeli Kayu Gaharu Sangatlah penting memahami apa arti bisnis proses sebab PT. Grama Bazita memiliki beberapa departemen dengan bisnis proses yang berkaitan satu sama lain. Demikian pula halnya, perlu diketahui input apa saja yang diperlukan oleh proses tersebut, aktivitas yang terdapat dalam proses tersebut serta output yang dihasilkan oleh proses tersebut.
    Menurut Manuel Laguna dan Johan Marklund (2005,p.2) definisi bisnis adalah organisasi sebagai suatu kesatuan yang menyebarkan sumberdaya untuk menyediakan jasa dan produk yang diinginkan oleh pelanggan.
Pembeli Kayu Gaharu Sementara itu, definisi proses masih menurut Laguna dan Marklund (2005,p.2) adalah sesuatu dengan konsep ambiguitas dengan makna yang berbeda-beda, tergantung pada konteksnya dimana kalimat itu dipakai. Sebagai contohnya, seorang biologist atau dokter menganggap bahwa bernafas adalah sebuah proses untuk menopang hidup.
Menurut Davenport (1993) proses merupakan struktur/aturan yang dipergunakan untuk mengukur aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau market atau dengan kata lain bagaimana pekerjaan dilaksanakan di dalam organisasi.

2.2    Definisi Business Process Reengineering (BPR)
Pembeli Kayu Gaharu
Banyak yang salah persepsi atas pengertian BPR dan mengartikan bahwa BPR sama dengan restrukturisasi. Sesungguhnya, konsep BPR bukanlah dengan maksud untuk mengurangi jumlah karyawan, ataupun mengurangi pekerjaan yang ada tetapi lebih kepada ‘melakukan sesuatu yang lebih dengan sumberdaya yang sudah ada’. Jadi BPR tidaklah sama dengan restrukturisasi.

Pembeli Kayu Gaharu Menurut Hammer dan Champy (1993, p32) rekayasa ulang adalah pemikiran fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas proses-proses bisnis untuk mendapatkan perbaikan secara dramatis dalam tolak ukur performance seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan.
Kata-kata kunci yang memegang arti dalam definisi tersebut dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu:


1.    Fundamental
Pembeli Kayu Gaharu
Dalam melakukan rekayasa ulang, sebagai orang bisnis harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang paling mendasar yang berkaitan dengan perusahaan dan bagimana cara mengoperasikannya. Pertanyaan pertama adalah mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan dan pertanyaan kedua adalah mengapa kita melakukan hal tersebut dengan cara yang kita lakukan sekarang. Pembeli Kayu Gaharu Pertanyaan-pertanyaan yang paling mendasar tersebut akan memaksa orang untuk melihat aturan-aturan tak tertulis dan asumsi-asumsi yang berlaku dan menjadi dasar dalam penyelenggaraan bisnisnya. Perusahaan harus mampu menemukan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan kemudian menentukan bagaimana melakukannya. Sering terjadi bahwa aturan-aturan dan asumsi yang dimiliki oleh perusahaan sudah usang, salah atau tidak sesuai lagi dengan proses bisnis yang ada.

2.    Radikal
Pembeli Kayu Gaharu
Merancang ulang secara radikal berarti mulai dari akar permasalahan bukannya membuat perubahan-perubahan yang superfacial atau berkutat dengan apa yang sudah ada, tetapi melempar jauh-jauh yang lama. Mengesampingkan semua struktur dan prosedur yang ada dan menciptakan cara-cara yang sama sekali baru dalam menyelesaikan pekerjaan Pembeli Kayu Gaharu.

3.    Dramatis
Pembeli Kayu Gaharu
Rekayasa ulang bukanlah tentang upaya mencapai peningkatan secara inkremental, tetapi tentang pencapaian suatu lompatan besar (quantum leaps) dalam hal kinerja perusahaan secara dramatis. Terdapat tiga jenis perusahaan yang diidentifikasi perlu mengadakan rekayasa ulang yaitu:
a)    Perusahaan-perusahaan yang sedang menghadapi masalah besar dan tidak memiliki pilihan lain
b)    Perusahaan-perusahaan yang belum atau sedikit mengalami kesulitan tetapi manajemen mereka mempunyai pandangan ke depan melihat masalah yang segera akan datang
c)    Perusahaan-perusahaan yang berada dalam kondisi puncak, belum ada kesulitan yang nampak, baik sekarang atau yang akan datang, tetapi manajemen sangat ambisius dan agresif


4.    Proses merupakan yang paling penting di dalam definisi oleh James Champy dan Michael Hammer, yaitu merupakan sekumpulan aktivitas yang memerlukan satu atau beberapa jenis masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) yang mempunyai nilai bagi customer. Sebagian besar praktisi bisnis tidak berorientasi terhadap proses, melainkan mereka memusatkan perhatiannya pada tugas-tugas, pekerjaan, sumber daya manusia maupun struktur.
Pembeli Kayu Gaharu Sedangkan Lowenthal (1994) mendeskripsikan rekayasa ulang sebagai dasar/fundamental untuk berpikir ulang dan melakukan desain ulang terhadap proses operasi dan struktur organisasi; memfokuskan kepada kemampuan inti organisasi untuk mendapatkan peningkatan secara dramatis dalam kinerja organisasi.
Manganelli dan Klein (1994) mendefinisikan BPR sebagai proses mendesain ulang yang cepat dan radikal dan  perubahan dari strategi, bisnis proses serta sistem yang memiliki nilai tambah, aturan dan struktur organisasi yang mendukung mereka – untuk mengoptimalkan work flows dan produktifitas di dalam organisasi
Pembeli Kayu Gaharu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar